Majelis Nurul Musthofa
Tentang Kami
MAJLIS NURUL MUSTHOFA
Majlis Nurul Musthofa adalah saah satu media untuk mendekatkan diri kepada Allah dan Rasulullah SAW, yang didirikan pada tahun 2000 oleh Al Habib Hasan Bin Ja’far Assegaf. Nurul Musthofa diambil dari nama Rasulullah SAW yang artinya “Cahaya Pilihan”. Bermula dari pengajian Al-Qur’an dan Zikir-zikir yang keliling dari rumah-kerumah.
Pada tahun 2001 dengan izin Allah SWT, Majlis Nurul Musthofa kedatangan Al Habib Umar Bin Muhammad Bin Hafidz.BSA dan Al Habib Anis Bin Alwi Al Habsyi, nama ini di ijazahkan dan diresmikan oleh beliau-beliau, maka pada tahun yang sama pertama kali dikenalkan sejarah Rasulullah SAW dengan pembacaan Al-Qur’an, Zikir-Zikir dan nasehat agama yang berkembang pesat yang bermula dari 10 orang sehingga menjadi ratusan orang.
Maka pada tahun 2002, berdatangan kembali para ulama-ulama dari Saudi Arabia, Yaman, Madinah, Malaysia, dan banyak lagi para ulama yang memberikan ilmu-ilmu Allah diantaranya Al Habib Salim Assyatiri yang memberi ijazah membaca 129 kali Yaa Latif sehabis Sholat kepada para Jama’ah.
Pada tahun 2003, Majlis Nurul Musthofa mulai berpindah-pindah tempat yang asalnya dari rumah menuju ke Masjid-Masjid, sehingga hamper kurang lebih 50 Masjid mendakwahkan ilmu-lmu agama dengan pembacaan kitab Nasahadiniyyah, yang dikarang oleh Al Habib Abdulloh Bin Alwi Al Haddad.
Pada tahun 2004, Majlis Nurul Musthofa dari yang ratusan menjadi ribuan orang, yang ditambah orang dengan Mo’idzoh Hasanah oleh guru-guru diantaranya, KH. Abdul Hayyie Naim, Ust. Adnan Idris, Ust. Imam Wahyudi, dan mashi banyak lagi yang lain untuk mendakwahkan ilmunya dan menuangkan ilmunya di Majlis Nurul Musthofa.
Pada tahun 2005, Majlis nurul Musthofa mengokohkan yayasan “Nurul Musthofa”, yang diketuai oleh saudaranya Al Habib Abdulloh Bin Ja’far Assegaf dan Al Habib Musthofa Bin Ja’far Assegaf, maka mendapatkan izin resmi dari Departemen Agama RI.
Pada tahun 2006, Majlis Nurul Musthofa berkembang pesat dari 50 Masjid menjadi 250 Masjid di Jakarta, Syiar ini diterima oleh semua kalangan, dan pada tahun ini pula berdiri rumah kediaman Al Habib Hasan Bin Ja’far Assegaf di Jakarta sebagai sekretariat Nurul Musthofa. Pada tahun 2007, Majlis Nurul Musthofa mendirikan Majlis sementara yang sedang dibangun seluas 700 meter dibelakang rumah kediaman Al Habib Hasan Bin Ja’far Assegaf, yang Insya Allah akan berdiri pada tahun 2008 sebagai aktifitas pengajar sehari-hari di Majlis Nurul Musthofa. Nb : Dukungan dan bantuan do’a kami harapkan dari Jama’ah, Terima Kasih.
"Istana Seggaf " Jl. RM. Kahfi I GG. Manggis RT.01/01 No. 9A Ciganjur, Jagakarsa, Jakarta Selatan 12630, Indonesia. No. Telepon : 021-7865854
Bpk Abdulrahman, Telp. 0813-11130261 E-Mail: abdurrahman@nurulmusthofa.org
Zaenal Arifin, Telp. 0813-82996003 E-Mail: zaenal@nurulmusthofa.org .
Profile Majelis Ta'lim Nurul Musthofa
Biografi ringkas Al Habib Hasan bin Ja’far bin Umar bin Ja’far Assegaf
Al-Habib
Hasan Bin Ja`far Bin Umar Bin Ja`far Bin Syeckh Bin Segaf Bin Ahmad Bin
Abdullah Bin Alwi Bin Abdullah Bin Ahmad Bin Abdurrahman Bin Ahmad Bin
Abdurahman Bin Alwi Bin Ahmad Bin Alwi Bin Syeckh Abdurrahman Segaf Bin
Muhammad Maula Dawilaih Bin Ali Bin Alwi Guyur Bin (Al-Faqihil Muqaddam)
Muhamad Bin Ali Bin Muhammad Shohibul Marboth Bin
Ali
Gholi Ghosam Bin Alwi Bin Muhammad Bin Alwi Bin Ubaidillah Bin Ahmad
Al-Muhajir Bin Isa Bin Muhammad An-Naqib bin Ali Al-Uraidhi bin Ja’far
Sodiq Bin Muhammad Al-Baqir Bin Ali Zaenal Abidin Bin Al-Imam Husein
Assibit Bin Imam Ali KWH Bin Fatimah Al-Batul Binti Nabi Muhammad SAW.
Beliau
lahir pada tahun 1977 di Kramat Empang Bogor, guru mengaji beliau di
waktu kecil untuk mengenal huruf adalah Syaikh Usman Baraja dan di dalam
bahasa Arab oleh Syaikh Abdul Qodir Ba’salamah, dalam ilmu Nahwu dah
Shorof oleh Syaikh Ahmad Bafadhol.
Seperti
biasanya di siang hari aktifitas beliau seperti aktifitas anak-anak
pada umumnya yaitu belajar di SD, SMP, SMA dan di lanjutkan di IAIN
Sunan Ampel Malang.
Beranjak
dewasa beliau bersama kakeknya Al Habib Husein bin Abdulloh bin
Mukhsin Al Attas di rumah Habib Keramat Empang Bogor sering menyambut
tamu-tamu yang mulia dan mendapatkan do’a-do’a dari mereka, di antara
tamu tersebut adalah :
- Al Habib Abdul Qodir bin Ahmad Assegaf (Jeddah)
- Al Habib Muhammad bin Alwi Al Maliki (Mekkah)
- Al Habib Hasan bin Abdulloh As-Syathiri (Tarim)
- Al Habib Umar bin Hud Al Attas (Cipayung, Bogor)
- Al Habib Ahmad bin Muhammad Al Haddad (Condet, Jakarta)
- Al Habib Muhammad bin Ali Habsyi (Kwitang, Jakarta)
- Al Habib Abdulloh bin Husein Syami Al Attas (Jakarta)
- Al Habib Muhammad bin Abdulloh Al Habsyi (Banyuwangi)
- Al Habib Idrus Al Habsyi (Surabaya)
- Al Habib Muhammad Anis bin Alwi AL Habsyi (Solo)
dan
masih banyak lagi para alim ulama yang beliau temui di kala mereka
ingin berziarah ke Maqam kakek beliau Al Habib Abdulloh bin Mukhsin Al
Attas, di karenakan do’a-do’a dari para alim ulama tersebut akhirnya
beliau dapat meneruskan belajar ke pesantren Darul Hadist Al Faqihiyah,
Malang, Sebagai pengasuh dan pendiri yang mulia yaitu Al Imam Al Qutub
Al Habib Abdul Qadir bin Ahmad Bil Faqih dan Al Imam AL Qutub Al Habib
Abdulloh bin Abdul Qadir Bil Faqih berserta putra-putranya selama
beberapa tahun, dan meneruskan kepada beberapa guru yang di temuinya
salah satunya adalah :
- Syaikh Abdulloh Abdun
- Al Habib Hasan bin Ahmad Baharun
- Al Habib Al Alamah Al Barokah Abdurrahman bin Ahmad Assegaf
Ilmu
dan pengalaman yang di carinya selama beberapa tahun menjadikan
pengenalan yang lebih terhadap diri dan jati dirinya, di karenakan
keberkahan sang guru dan alim ulama.
Selepas menuntut ilmu yang beliau cari dari kota Malang dan
lain-lainnya beliau memutuskan untuk belajar bersama alim ulama yang
berada di Jakarta dengan para Kiyai-Kiyai dan para Habaib.
Selama 1 tahun beliau tidak keluar rumah kecuali untuk berziarah ke
Maqom kakeknya Al Habib Abdulloh bin Mukhsin AL Attas dan menghabiskan
waktunya di kamar untuk bersyukur dan bertafakur kepada Allah SWT guna
mengamalkan ilmu yang telah di ajarkan oleh guru-guru beliau yang pada
akhirnya beliau mendapatkan Bisyaroh (Petunjuk) untuk mengajarkan ilmu
Allah SWT kepada umat Nabi Muhammad SAW.
Fitnah, cacian, makian serta hasut selalu menjadi kawan beliau dari
ancaman dari orang-orang yang belum mendapat petunjuk Allah SWT, dengan
hati yang teguh prinsip dan yakin akan kebesaran Allah SWT dan Rasul-Nya
tidak membuat gentar perjuangan beliau untuk berdakwah, sehingga Allah
menghendaki beberapa murid yang mengikuti beliau untuk menggali ilmu
kepadanya, dan Allah pun tidak mendiamkan hamba-hambanya yang
berdekatan dengan beliau tanpa ujian.
Cobaan terus berlanjut sampai akhirnya beliau di tinggal oleh
Ayahandanya yaitu Al Habib Ja’far bin Umar Assegaf, kesabaran itulah
jawabannya yang akhirnya Allah SWT mengizinkan dari hamba-hambanya yang
hanya beberapa orang bertambah menjadi ratusan orang yang belajar
menuntut ilmu kepadanya.
Tahun demi tahun berlalu ujianpun bertambah tetapi karunai Allah SWT
selalu di atas kepalanya yang kepada akhirnya Allah SWT menghibur dengan
memperbanyak para hamba-hambanya untuk mengikutinya dan di namai
perkumpulannya dengan nama “Majlis Nurul Musthofa”.
Beliau menikahi salah satu cucu putri keturunan Rasululloh SAW yaitu
Syarifah Muznah binti Ahmad Al Haddad (Al Hawi) dan mempunyai satu orang
putri dan 2 orang putra kemudian Allah SWT menghibur beliau dengan
mengaruniai satu bidang tanah yang untuk di tinggali oleh beliau dan
keluarganya serta murid-muridnya sehingga Allah SWT mengizinkan pula
kepada beliau untuk berziarah ke luar negri seperti Yaman, Abu Dabi,
Arab Saudi, dll.
Dengan karunia Allah SWT inilah Majlis Nurul Musthofa yang beliau bina
dengan cara mensyiarkan Sholawat dan Salam kepada Nabi Muhammad SAW
serta mengenalkan pribadi Rasululloh SAW sebagai suri tauladan manusia
sehingga dapat merebut hati manusia sebanyak 50.000 orang untuk
bersholawat kepada Rasululloh SAW setiap minggunya.
Majlis yang beliau bina turut pula di do’akan oleh para alim ulama
terkemuka pada zaman sekarang ini dan sempat duduk di Majlisnya di
antaranya adalah :
- AL Habib Muhammad Anis bin Alwi Al Habsyi
- Al Habib Abdurrahman bin Alwi Assegaf
- Al Habib Abdurrahman bin Muhammad Al Habsyi
- Al Habib Abdurrahman bin Muhammad Bil Faqih
- Al Habib Salim bin Abdulloh As-Syathiri
Serta masih banyak lagi yang lainnya yang tersimpan kedatangan beliau di file Majlis Nurul Musthofa.
Di dalam Majlis pun di bacakan Kitab Annashohidiniyyah karangan Al
Habib Abdulloh bin Alwi Al Haddad dan berbagai kitab lainnya yang di
karang oleh para Salaffuna Sholihin.
Semoga dengan sedikit biografi yang ringkas ini Allah selalu menjaga,
melindungi syiar Islam di seluruh dunia dan menjadikan kita sebagai
hamba-hamba Allah yang tidak putus dengan Rahmat-Nya.
Terima kasih kami kepada umat Islam yang telah membantu Majlis Nurul Musthofa.
Hadroh Majelis Nurul Musthofa |